hi. it's been a long time. *sigh*
i dunno where to start but after these past 2 years, you finally made it to apologize, huh? *deep sigh*
saya bingung, saya harus lega atau apa. sepertinya bukan permohonan maaf yang saya tunggu, bukan juga yang saya mau. setelah percakapan singkat di momen lebaran itu, kok masih sakit juga ya? kok saya malah terdistrak lagi? kok air mata saya mulai netes lagi? kok dada saya sesak lagi? terlebih ketika tau kondisi yang kamu alami sekarang, saya nda tau harus mempertahankan ego atau meladeni nurani saya. jahat ya?
harusnya nda seberpengaruh ini lagi kan? harusnya saya bisa pass it all and go on kan? terus kenapa sekarang saya menyesali, kenapa kamu harus datang kembali, meminta maaf?
oh, mungkin saya masih berusaha untuk tidak peduli ya? atau malah saya denial? deep down, semuanya masih tersimpan dan terkunci aman di sana? semua hal yang ada di alam bawah sadar, mimpi-mimpi, pertanda bahwa saya belum bisa menerima? saya belum ikhlas? mungkin saya masih sangat peduli tapi saya terus menahan diri?
semua masih menjadi pertanyaan besar buat saya. jadi akan kubiarkan saja berlalu bersama waktu.
kamu, memporak-porandakan benteng yang sudah saya bangun, rasanya seperti kembali di posisi saya 2 tahun lalu, linglung, tidak jelas arah, semoga tidak lama ya?
saya hanya bisa mengirimkan doa, untuk apa yang telah kamu alami, semoga kamu segera membaik, semoga kamu dan keluarga terus dalam lindunganNya. untuk terlibat langsung dalam kehidupanmu saya masih belum bisa, maka kuminta saja kepada Yang Maha Segalanya. baik-baik ya?