4 Mei 2022

it hurts more than it should

hi. it's been a long time. *sigh*

i dunno where to start but after these past 2 years, you finally made it to apologize, huh? *deep sigh*

saya bingung, saya harus lega atau apa. sepertinya bukan permohonan maaf yang saya tunggu, bukan juga yang saya mau. setelah percakapan singkat di momen lebaran itu, kok masih sakit juga ya? kok saya malah terdistrak lagi? kok air mata saya mulai netes lagi? kok dada saya sesak lagi? terlebih ketika tau kondisi yang kamu alami sekarang, saya nda tau harus mempertahankan ego atau meladeni nurani saya. jahat ya?

harusnya nda seberpengaruh ini lagi kan? harusnya saya bisa pass it all and go on kan? terus kenapa sekarang saya menyesali, kenapa kamu harus datang kembali, meminta maaf? 

oh, mungkin saya masih berusaha untuk tidak peduli ya? atau malah saya denial? deep down, semuanya masih tersimpan dan terkunci aman di sana? semua hal yang ada di alam bawah sadar, mimpi-mimpi, pertanda bahwa saya belum bisa menerima? saya belum ikhlas? mungkin saya masih sangat peduli tapi saya terus menahan diri?

semua masih menjadi pertanyaan besar buat saya. jadi akan kubiarkan saja berlalu bersama waktu. 

kamu, memporak-porandakan benteng yang sudah saya bangun, rasanya seperti kembali di posisi saya 2 tahun lalu, linglung, tidak jelas arah, semoga tidak lama ya?

saya hanya bisa mengirimkan doa, untuk apa yang telah kamu alami, semoga kamu segera membaik, semoga kamu dan keluarga terus dalam lindunganNya. untuk terlibat langsung dalam kehidupanmu saya masih belum bisa, maka kuminta saja kepada Yang Maha Segalanya. baik-baik ya?


10 Februari 2017

Hi, Life! What's next?

It's been 7 months since I've graduated from university and finally decided to seek for a permanent work. Senang-senang sama temannya udahan dulu, saatnya menghadapi kehidupan yang lebih nyata. Soalnya udah keseringan cemasin masa depan juga, biasalah ya semua juga kayaknya pernah ngalamin di umur 20an, mau jadi apa saya nanti? Bisa sukses ngga? Bisa banggain keluarga ngga? Bisa dapet pasangan hidup yang pas ngga ya? Halah!

Selama 7 bulan kemarin masih bolak-balik ngampus. Lah ngapain? Kan udah lulus? Yaa bantu-bantuin temen skripsian, emang pada dasarnya hobi bantu-bantuin orang. Terus seneng-senengin diri juga, nikmatin momen sama temen-temen yang kayaknya ngga bakal keulang lagi. Terus ngandalin duitnya dari hasil kerja bantu-bantuin dosen (edit and proofreading journal) sama jualan online yang udah saya jalankan 2 tahun lebih itu. Tapi kok lama-lama jadi kepikiran, kalo gini-gini terus nggak bakal berkembang nih saya. Ketemunya sama orang-orang itu terus dengan lingkungan yang sama, kan pengen juga kenal sama orang baru, dapet tanggung jawab baru, dapet pengalaman baru :)

Tadinya juga bingung lanjut S2 apa kerja dulu. Pengen banget lanjut S2 ngambil Sistem Informasi/Teknologi Informasi/Ilmu Komunikasi. Iya iya, I've graduated from fisheries major, tapi konsentrasi yang saya ambil kan Sistem Informasi Perikanan Tangkap, biar nyerempet-nyerempet ngena ke passion juga. Haha. Terus ilmu perikanannya sia-sia dong? Nope! Saya akan balik ke perikanan kok setelah nyomot ilmu sesuai passion, saya juga sudah terlanjur jatuh cinta sama laut dan isinya soalnya. :)

Talking about passion, akhir-akhir ini jadi sering kepikiran, what are my passions actually? Coba selidikin, ikut test online sana sini, sampai pernah ikut seminar passion & life purpose loh. Emang hasilnya ngga jauh-jauh dari: technology, literature, art, science, psychology.

Nah, pertanyaannya sekarang, saya mau kerja apa? Hmm. Pengennya sih kerja di advertising agency or media creative related, penasaran banget kerja tim sama orang-orang kreatif

Well for now, ngga terlalu mikir sih apa yang tempat kerja ku nanti akan kasih. Bukankah hidup itu tentang belajar dan berbagi

2 Desember 2016

Current Relationship

So now I'm in committed relationship.
Ya, kayaknya ini yang paling pas sih nyebutnya. Cuma lumayan aneh juga disebut pacaran, because we've been friends for 4 years. Macam part time lover and full time friend mungkin. Why part time lover? Because there's romantic intimacy between us. Why full time friend? Because we've always got our each other back! Bukan friendzone juga ya haha cause we've made a commitment for the long-term relationship. I know it's a lil bit complicated to explain but ya emang kayak gitu kesepakatannya hahaha.

30 November 2016

Masih Tentang Pria Ini

Ingat pria ini?
Iya, ini masih tentang dia.
Dengan kondisi dan situasi yang lumayan berbeda sekarang.
Lebih bahagia?
Iya, karena pria ini masih di sini, sampai detik ini dan lebih nyata.

Kekasih, sahabat, atau saudara?
Saya juga bingung mau melabelinya dengan apa.
Toh tidak semua harus diberi label kan?
Nanti saja diberi labelnya (kalau memang jodoh :p)

Tuhan,
Terima kasih sudah mempertemukan saya dengan pria ini.
Suatu kesyukuran yang tidak akan pernah kusesalkan.
Dia sudah mengajarkan saya banyak hal, banyak sekali.
Terima kasih juga sudah menjawab doa-doaku (yang salah satunya adalah tentang dia)
Jujur saja, dia ini juga yang menjadi pemicu saya ingin mengenal-Mu lebih jauh.
Walaupun kami masih sering melanggar ketentuan-Mu. Hehe.
Ampuni kami, ya.

Tuhan,
Kehendak kami tidak akan kami paksakan.
Semua diserahkan pada-Mu.
Apapun yang terjadi nanti.
Bagaimanapun jalan yang telah Kau siapkan.
Berikan yang terbaik untuk kami.
Dan damaikanlah hati kami.
Apapun itu.
Aamiin.

23 Desember 2014

Sulit

Apa yang keluar dari mulut
Kadang ngga sesuai dengan apa yang di hati sih.
Justru yang keluar dari mulut
Malah bisa melukai perasaan seseorang.
Ah, sulit.
Kalau sudah bicara perasaan memang sulit.

Jika kata "ya" yang kuucapkan beberapa jam yang lalu
melukai perasaanmu.
Maaf saja.
Karena sebenarnya yang ada di hati,
tidak sesuai dengan apa yang keluar dari mulut.